Smartphone Bagus Tanpa Google Mobile Service
HUAWEI NOVA 7 — Kayaknya sepeninggal Google Mobile Service, jajaran smartphone Huawei semakin seksi aja deh. Salah satunya ya Huawei NOVA 7 ini.
Huawei Nova 7 |
Nggak seksi gimana coba smartphone yang satu ini, ngomongin desainnya dulu deh, di bagian depan terhampar layar 6,53 inch dengan panel OLED dan resolusi Full HD+ yang oleh Huawei dinamakan HUAWEI Punch FullView Display. Dari namanya aja udah bisa bayangin ini layar bezel-less dengan letak modul kamera 32 megapixel tanpa notch atau biasa disebut punchhole, yang letaknya di pojok kiri atas layar.
Layar ini dilengkapi dengan kemampuan rendering warna DCI-P3 yang berguna menampilkan efek sinematik ketika memutar video. Di layar depan juga dibenamkan fitur keamanan berupa fingerprint reader. Di sisi belakang dengan finishing kaca tersemat modul kamera dengan setup quad camera yang terdiri dari 64 megapixel f/1.8 (kamera utama), 8 MP f/2.4 (kamera telephoto), 8 MP f/2.4 (kamera ultrawide) dan 2 MP f/2.4 (kamera macro). Lalu di bagian bawah ada port USB Type C, SIM Tray, speaker dan microphone. Di bagian atas layar ada earpiece dan microphone di bagian atas. Di sebelah kanan terdapat tombol Power dan tombol Volume Up/Down.
Huawei Nova 7 |
Ditenagai chipset Kirin 985 menjadikan smartphone ini semakin menarik karena chipset yang dirilis tahun 2020 ini menggunakan fabrikasi 7 nanometer yang hemat daya serta dibekali modul 5G Sub-6 yang sudah mendukung 5G Non-Standalone maupun Standalone sehingga smartphone ini lebih siap jika suatu saat mengharuskannya memakai jalur frekuensi 5G yang tidak lagi ‘menumpang’ pada frekuensi 4G alias berdiri sendiri. Untuk Processing AI (Artificial Intelligence) smartphone ini menggunakan NPU (Neural Processing Unit) dengan arsitektur DaVinci serta GPU memakai Mali-G77 MP8. Chipset Kirin 985 ini berada di antara Kirin 980 (Huawei P30 Series) dan Kirin 990 (Huawei P40 Series).
Benchmark-nya?
Untuk Benchmark dengan Antutu 7 dengan mode normal didapatkan skor 213234 sedangkan pada mode performance skornya 311953. Tergolong tinggi untuk kelas smartphone mid-range. Dengan skor yang dihasilkan, maka seharusnya tidak ada lagi pertanyaan soal apakah smartphone ini mumpuni untuk memainkan game yang berat.
Smartphone ini dibekali dengan RAM 8 GB serta media penyimpanan 256 GB dengan teknologi UFS (Universal Flash Storage) 3.0 yang hemat daya dan performa yang lebih ngebut. Untuk mengimbangi dapur pacu dan performa gaharnya yang meskipun hemat daya tapi Huawei tetap menyematkan baterai berkapasitas 4000 mAh dengan fitur supercharge 40W. Hadirnya NFC serta sensor-sensor yang lengkap seperti Proximity, Gyroscope, Accelerometer, Light dan Magnetic sensor hanya menjadikan smartphone ini semakin seksi saja.
Hadir dengan desain apik, dapur pacu gahar serta segudang fitur dan teknologi terbaru bukan berarti smartphone ini tanpa cela. Berjalan dengan kustomisasi EMUI 10 besutan Huawei dengan basis Android 10 sangat disayangkan smartphone ini tanpa dilengkapi Google Mobile Service. Memang sih Huawei sudah mensiasati dengan menghadirkan Huawei Mobile Service dengan berbagai aplikasi umum tersedia di dalamnya, kalaupun tidak ada, user bisa mencari aplikasi lewat widget bernama Petal Search, nantinya user akan diarahkan ke tautan aplikasi yang dicari tersebut. Tapi meskipun demikian, melihat ekosistem Huawei Mobile Service yang belum sekuat Google Mobile Service tentu ini akan menjadi nilai minus di mata sebagian calon konsumen.
Lalu dengan harga 6 jutaan, apakah smartphone ini layak dimiliki?
Sekali lagi melihat fitur dan teknologi yang tersemat di dalamnya saya rasa itu adalah kompensasi yang lebih dari cukup atas absennya Google Mobile Service.