Apple Glass, Calon Wearable Device Baru dari Apple
Apple Glass |
Beberapa hari yang lalu sekilas nggak sengaja baca tulisan ‘Apple Glass’. Kayaknya sih ini calon wearable device-nya Apple yang baru, deh. Pertama kali baca, langsung jadi inget Google Glass, wearable device milik Google yang sempet bikin kontroversi karena dianggap bisa menimbulkan distraksi yang berlebihan ketika pemakainya sedang fokus pada satu hal sampai yang dianggap bisa melanggar hak privasi seseorang. Kabarnya sih proyek Google Glass ini sedang dikembangin lagi di Google X (fasilitas riset rahasia milik Google). Semoga saja segera menampakkan wujudnya di gelaran Google I/O selanjutnya yang tentunya dengan perbaikan di sisi yang banyak dikeluhkan di awal kemunculannya.😄
Balik lagi ke Apple Glass, kayaknya nggak lama lagi Apple Glass ini muncul, soalnya Apple udah akusisi NextVR (perusahaan media streaming VR) sama Akonia Holographics (perusahaan produsen lensa headset AR).
Terus, bisa apa aja sih si Apple Glass nantinya?
Berdasarkan laporan dari Bloomberg, Apple Glass bakal bisa ngasih informasi dari iPhone ke depan wajah kita. Apple glass ini akan terhubung dengan iPhone pengguna buat nampilin berbagai informasi kayak pesan, surel, peta serta games pada area penglihatan pengguna. Apple juga mempertimbangkan buat ngasih app store terdedikasi di perangkat kayak di Apple Watch dan Apple TV. Selain itu Apple Glass ini nantinya dengan paten yang udah dimiliki Apple akan bisa dipakai sama orang dengan mata minus atau plus tanpa perlu lensa resep dari dokter, dengan pake teknologi Optical Sub-assembly.
Selain faktor itu sebenernya sekarang udah waktunya juga Apple punya wearable device buat maksimalin chipset masa depan yang dapat mengakomodir komputasi AR di iPhone dan ARKit di iOS-nya. Apalagi udah terpaut 7 tahun semenjak Google Glass pertama dikenalin di 2013 dan terpaut 4 tahun dari debut perangkat virtual reality Oculus Rift.
Memang kalo soal inovasi, Apple terkesan hanya jadi follower, tapi ketika tiba waktunya Apple mengimplementasikan fitur tersebut di iPhone, niscaya akan lebih baik dari yang ditirunya. Ambil contoh aja desain layar bezel-less atau dulu dikenal dengan istilah edge-to-edge. Apple pertama mengimplementasikan desain ini pada iPhone X, sebelumnya sih udah banyak smartphone premium yang pake layer bezel-less contohnya LG dengan G6, Samsung dengan Galaxy S8, Xiaomi bahkan udah lebih dulu lagi dengan Xiaomi Mi Mix.
Tapi waktu iPhone X muncul, emang lebih baik dari semua kompetitornya itu , desain bezel-less-nya lebih matang dengan bezel tipis yang rata antara bagian samping dan bawah. Emang sih, bagian atas ada notch-nya tapi itu juga berfungsi buat naruh sensor-sensor canggih yang berkaitan dengan fitur keamanan face unlock yang nggak mudah dibohongi pake foto atau video. Face unlock di iPhone pake pemindai 3 dimensi untuk wajah sehingga memudahkan membuka kunci dengan posisi wajah yang berbeda, bahkan bisa ngenalin wajah yang punya waktu pake kacamata. Berbeda dengan fitur face unlock di beberapa smartphone Android yang terkesan hanya gimmick aja. Pernah coba pake face unlock Samsung Galaxy S9 mesti berkali-kali scan tetep aja gagal, akhirnya balik lagi pake fingerprint scanner hahaha… 😞
Nah semoga saja kemunculan Apple Glass ini nanti bisa bawa penyempurnaan dari produk serupa yang pernah ada sebelumnya, yakni Google Glass. Jika sebelumnya Google Glass membawa banyak isu negatif di awal kemunculannya, udah seharusnya Apple jika nanti muncul dengan Apple Glass-nya akan menambal isu negatif tersebut di produknya, seperti yang dilakukan Apple di produk-produk sebelumnya.
Kalo soal harga? Saya sih nggak peduli soal harga, yang penting muncul aja dulu produknya, dikenalin di Apple Special Event pada September tiap tahunnya atau Apple WWDC pada Juni tiap tahunnya. Saya cuma pengagum produk-produk Apple aja, jadi ya santai aja mau muncul dengan harga berapa.😛
Penting buat pake pola pikir kayak waktu muncul pertanyaan kenapa Rumah Makan Padang Sederhana tapi kok harganya nggak ada sederhana sederhananya babar blas. Ya, yang sederhana itu logikanya, makanan dengan kualitas rasa seenak itu ya pasti harganya sesuai dengan kualitasnya.
Produk-produk Apple dengan kualitas yang sudah dikenal dunia, UX (User eXperience) yang luar biasa menyenangkan karena closed ecosystem yang dipake, UI (User Interface) yang memanjakan pengguna, build quality yang mantap, durability yang bagus serta sustainability pemakaian perangkatnya yang relatif lama adalah faktor yang sebanding dengan harga yang muncul waktu produk diluncurkan.
No comments: