Menebak Masa Depan Flagship Huawei Tanpa GMS


Kami tak bisa menggunakan layanan Google Mobile Services (GMS)

Richard Yu, CEO Huawei
Dikatakan saat memperkenalkan smartphone terbaru Huawei saat itu, Huawei Mate 30 Series pada Kamis, 19 September 2019. Agak kaget juga sih waktu baca kutipan di atas. Hal yang pertama terlintas di pikiran, ‘Gimana nih nasib smartphone flagship Huawei tanpa Google Mobile Service (GMS)?'

Agak ironis juga sih soalnya sewaktu acara launching Huawei Mate 30 Series itu, Google sudah menghentikan support layanan utama mereka pada smartphone tersebut, duh! :(

Padahal sejak diumumin kerjasama jangka panjang antara Huawei sama perusahaan produsen kamera asal Jerman Leica pada tahun 2016, produk smartphone flagship Huawei ini semakin menarik dan semakin ninggalin lawan-lawannya buat urusan setup kamera. Kerjasama jangka panjang antara Huawei sama Leica ini buat teknologi lensa kamera rancangan Leica di smartphone flagship Huawei. Dimulai dari seri P9 dan P9 Plus yang pake lensa buatan Sunny Optical dengan lisensi dari Leica dapet skor total 80 di website DXOMark.

Setelah sukses dengan P9, Huawei ngelanjutin dengan seri-seri baru seperti P10 Series, P20 Series, Mate 20, P30 Series, Mate 30 dan yang paling baru, P40 Series. Huawei P40 Pro, salah satu anggota Huawei P40 Series sekarang ada di posisi pertama buat skor kamera di papan peringkat DXOMark dengan skor total 128. Kalo dilihat keseluruhan, setup kamera disandingin sama SoC Kirin buatan Huawei sendiri yang juga bisa disejajarin sama produsen chipset papan atas kayak Snapdragon dan Exynos-nya Samsung, juga dengan harga yang bersaing, nggak mustahil sih smartphone-smartphone Huawei akan makin merajai pasar smartphone flagship bersaing sama Samsung, Apple, OnePlus dan OPPO.

Tapi sekitar pertengahan tahun 2019 lalu,  setelah dinyatakan masuk dalam daftar hitam sama pemerintah AS, Huawei jadi kehilangan akses ke layanan utama milik Google kayak Google Play Store, Gmail dan YouTube. Huawei cuma bisa make sistem operasi Android versi publik aja soalnya Android kan sistem operasi terbuka (open-source) yang berbasis komunitas. Smartphone flagship Huawei terakhir yang masih dapet full akses ke layanan Google dan update-nya itu Huawei P30 Series sama Mate 20 Pro. Setelah itu semua flagship Huawei mulai dari Mate 30 Pro (masuk dalam Mate 30 Series) yang desainnya seksi bukan main itu sampai P40 Series, udah nggak dapet lagi akses ke layanan utama Google.

Huawei Tanpa Google Mobile Service

Sayang banget sih, hardware yg powerful tapi nggak didukung software yang proper. Nggak mau kehilangan pasar buat produk smartphone-nya, Huawei mulai nyobain pake sistem operasi buatannya sendiri yang namanya Harmony OS dengan Huawei Mobile Service-nya. Ini kayak play store (atau lebih kayak Galaxy Store-nya Samsung, ya?) buatan Huawei. Beberapa daily app juga udah support di HMS ini seperti Tiktok, Facebook, SoundCloud dll yang bisa di-download di Huawei App Gallery.

Emang sih, nggak mudah ngelawan ekosistem yang udah kuat kayak Google yang lengkap dengan layanan-layanan utamanya, tapi kalo udah bikin smartphone yang teknologi hardware-nya sekelas P40 Series tapi nggak didukung software yang proper ya tetep aja ada nggak optimal. Makanya ini kayaknya satu-satunya alternatif Huawei sampai waktunya nanti blacklist dicabut sama pemerintah AS atau malahan pihak Huawei tetep milih buat ngembangin ekosistemnya sendiri? Semoga saja.

Toh kalo Huawei tetep milih buat pake sistem operasi buatannya sendiri dan ngembangin ekosistemnya dengan layanan-layanan yang bisa memenuhi kebutuhan digital konsumen, kita sebagai end-user semakin diuntungkan juga sih, jadi semakin banyak pilihan dan yang pasti harga akan semakin menarik.

Tapi gimana ya kalo suatu saat dengan Harmony OS sama Huawei Mobile Service-nya, Huawei bener-bener ninggalin Android? Trus jadi closed ecosystem kayak Apple dengan iOS, MaCOS dan WatchOS-nya? Ya tetep sih pilihan buat end-user jadi semakin beragam, tapi apa iya harganya juga bersaing? Atau malah sangat segmented? ditunggu saja... 😀

1 comment:

  1. Craps isn’t the most typical game for on-line casinos in the us, so make notice whenever you find it. The Pass/Don’t Pass bets have variety of the} lowest home edges in the on line casino. These days, most on-line gambling sites deliver a broad array of games without caring a lot in regards to the games’ high quality. However, this is precisely what 점보카지노 separates the best from the rest, and software high quality is paramount when selecting your on-line gambling sites.

    ReplyDelete

Powered by Blogger.